Lingga, SatuPortal.Net - Pelita yang dibuat pemuda pemudi warga Desa tinjul untuk menyambut Di malam 27 Ramadan. 1442 H.
Malam tujuh likur atau 27 Ramadan menjadi salah satu momentum malam Ter-istimewa di Bulan Suci Ramadan.
Malam tujuh likur ini, diyakini menjadi malam dimana turunnya rahmat tuhan dalam bentuk malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam dimana didalamnya kebaikan dan rahmat tuhan diturunkan di muka bumi. Dimana pada malam ini, setiap do’a hamba tuhan akan dikabulkan.
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari malam terbaik,
Dalam keyakinan Umat Muslim.
Meskipun tidak bisa dipastikan apakah malam Lailatul Qadar ini turun pada malam ke berapa pada bulan Ramadan, antusiasme masyarakat menyambut kedatangan malam yang penuh berkah ini selalu tinggi,
Terutama pada malam ke 27 hari.
Abdul Munawir Menjelaskan
Berbagai cara pun dilakukan agar tidak terlewatkan dengan berkah tersebut. Salah satu cara unik namun telah lama dilakukan adalah, dengan membuat pelita seperti yang dilakukan dengan niat iklas kebersamaan Karang Taruna Sekanak Jaya, Desa Tinjul Kecamatan Singbar. Kabupaten Lingga. Provinsi Kepri.
Setiap malam 27 Ramadan,
Warga memasang pelita di halaman rumah mereka masing-masing. Jejeran lampu pelita ini terlihat indah karena jumlahnya yang banyak dan mendominasi pencahayaan di jalanan.
Kemeriahan terlihat lebih nyata, karena anak-anak yang memang tumpah ruah di jalanan memanfaatkan nyala lampu pelita ini untuk menghidupkan kembang api dan petasan.
Kali pertama Abdul Munawir Bersemangat untuk merangkul masyarakat memasang pelita di sepanjang pinggir jalan raya hingga membentuk sebuah gerbang di hiasi cahaya pelita berbentuk tanjak sebagai mana selalu menghidupkan budaya
Khas melayu yang sudah lama terpendam.
Abdul Munawir mengaku memang rutinitas ini menjadi keharusan, padahal tidak ada paksaan untuk memasang pelita atau tidak.
Namun ia meyakini bahwa, dengan memasang pelita seperti yang dilakukan masyarakat pemuda-pemudi ini, insya Allah berkah turunnya Lailatul Qadar akan sampai kepada warga kampung.
“Kata orangtua kita begitu, kita tidak tahu juga, yang jelas kita ikuti adat dari orangtua kita dari dulu,” Ucap Abdul Munawir ketika ditemui pada
Saptu malam 8 Mei 2021.
Lebih lanjut, Ketua Karang Taruna Sekanak Jaya ini menjelaskan bahwa, "menghidupkan pelita jelang perayaan lebaran juga sebagai kegembiraan
akan datangnya hari raya idhulfitri dan juga sebagai bentuk suka cita masyarakat dengan memberi warna tersendiri dan kami sebagai warga setempat tidak ketinggalan mengikuti anjuran porkes" tutupnya. (Am/Tif)
Sumber : Abdullah