Lakalantas Tabrak Belakang, Korban Warga Gang Sukarelawan Meninggal Dunia

Views Sabtu, Mei 15, 2021

Fhoto : ilustrasi 

Lingga, SatuPortal.Net - Dalam waktu 10 jam, Korban lakalantas seorang ibu rumah tangga warga Kampung Baru Gang Sukarelawan RT.02/RW.01 Bukit Tengku Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga dirujuk ke Batam menggunakan Sped Boud BNPB akhirnya meninggal dunia. 

Berdasarkan informasi yang di himpun dari beberapa warga selaku sumber berita  menyebutkan, "kejadian lakalantasnya pagi Jum'at (14/05/2021) sekitar pukul 08.00 pagi, korban ditabrak dari belakang sehingga menyebabkan koma, lokasi kejadiannya tidak jauh dari warung kelontong milik warga Kampung Baru atas nama Upik", ujarnya.

Masih kata warga tetangga sekitar tempat kejadian, korban tabrakan hingga meninggal dunia tersebut di kenal dengan nama panggilan Ar usia 50 tahun dengan pekerjaan keseharian sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan untuk pelaku tabrak belakang di ketahui warga berasal dari Pulau Lipan berinisial AD beralamat RT.01/RW.05 Desa Penuba, Kecamatan Selayar.

Di ketahui korban (almarhum-red) lakalantas tersebut menghembus napas terakhirnya pada Jum'at (14/05/2021) pukul 18.48 Wib. Dan saat ini masih dalam perjalanan dibawa kembali ke dabo singkep tepatnya ke rumah kediaman almarhum.

Hingga berita ini diterbitkan, Kasatlantas Polres Lingga belum bisa dikonfirmasi wartawan terkait hak penjelasan tindak lanjut penegakan hukum terhadap pelaku kejadian lakalantas yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut. (Am) 

Sumber : (R/red).

Polres Lingga Amankan Malam Takbiran Idul Fitri 1442 H

Views Rabu, Mei 12, 2021

Lingga, SatuPortal.Net - Polres Lingga bersama Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD) Kabupaten Lingga melakukan Patroli dalam rangka Pengamanan Malam Takbiran Hari Raya Idul Fitri 1442 H di Kecamatan Dabo Singkep Kabupaten Lingga, Rabu (12/05/2021) malam.

Kegiatan Patroli bersama di hadiri Kapolres Lingga AKBP Arief Robby Rachman, SH, SIK, M Si, Asisten II Kab. Lingga Yusrizal, SH., Palaksa Lanal Dabo Singkep MAYOR (P) Syafran Mudaria, Waka Polres Lingga KOMPOL Karyono, SH., Kadinkes PPKB Kab. Lingga Mulkam Azima, S.Sos, PJU Polres Lingga, Kasi Hubdat Kab. Lingga Amir, Kasiops Satpol PP Kab. Lingga Abdul Manaf dan diikuti oleh personel TNI-Polri, Satpol PP serta Dishub Kabupaten Lingga.

Kapolres Lingga AKBP Arief Robby Rachman, SH, SIK, M.Si menyampaikan bahwa, Kegiatan Patroli bersama dilakukan dalam rangka pengawasan situasi Kamtibmas dan Penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) di sekitar Kecamatan Dabo Singkep.

Adapun Pelaksanaan Pawai takbiran ditiadakan di Kabupaten lingga dan Pelaksanaan takbiran dilakukan di dalam mesjid guna menciptakan Kamtibmas yang kondusif dan mencegah Penyebaran Covid-19.

Selain melakukan Patroli bersama juga melakukan Pengamanan takbiran di Mesjid yang dilakukan Personil Polres lingga dan Polsek Jajaran ". Jelas kapolres

"Kegiatan malam takbiran ini Polres lingga juga melakukan Cipkon guna menciptakan situasi Kondusif dan Penegakan disiplin untuk Penerapan Prokes". ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan bahwa, Dalam rangka malam takbiran dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H di harapkan masyarakat Kabupaten Lingga menerapkan Prokes dengan disiplin dengan melaksanakan 5 M  yaitu Memakai Masker, Menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan Mobilisasi atau interaksi". tutur kapolres. (Amri) 

Sumber :Humas Polres Lingga

Penuh Tanda Tanya, Pembayaran Dana Publikasi Di DPRD Lingga Terkesan Tebang Pilih

Views Selasa, Mei 11, 2021

Lingga, SatuPortal.Net - Sejumlah Kepala Biro dari beberapa Media cetak dan Media online yang bertugas meliput didaerah kerja Kabupaten Lingga heboh dan melakukan komplin kepada Bapak RUDI selaku PPTK dibagian pembayaran rekening Koran dan media online di Kantor DPRD Kab.Lingga,senin (10/5),hal ini disebabkan dengan perbedaan angka pembayaran yang menurut mereka terkesan syarat dengan praktek Diskriminasi,termasuk media kami sendiri hanya akan dibayar Rp.300.000/bulan,sementara tidak sedikit juga media lain yang dibayar Rp. 2 juta/bulan,yang jelas angka pembayaran biaya liputan koran dan media cetak dikantor DPRD Kab.Lingga berkisar 2 juta,1 juta dan 300 ribu perbulannya.
Menilik dari besaran angka pembayaran tersebut,kami dari media ini melalui pesan WA kepada Saudara RUDI selaku PPTK dibagian pembayaran Koran dan Media online di Kantor DPRD Kab.Lingga  mempertanyakan prihal perbedaan angka tersebut,namun tidak ada jawabannya,segelintir info yang kami dengar dari teman teman wartawan mereka mengatakan Rudi menjawab bahwa ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran demikian ungkap saudara Atan yg juga Kabiro salah satu media di Kabupaten Lingga,nada serupa juga disampaikan oleh rekan kami yang akrab dipanggil Boy yang juga selaku Kepala Biro dari salah satu media yg ada di Lingga,kepada kami Boy mengatakan,beliau mempertanyakan soal pembayaran yang dinilai sangat rendah ini via telpon kepada saudara Rudi dan jawab Rudi kami tidak dapat memberi lebih disebabkab keterbatasan anggaran tahun ini.
Dari persoalan diatas sesungguhnya sebagian teman teman media dapat memakluminya,namun yang jadi kontroversi dalam persoalan ini terletak pada perbedaan angka yang dibayar kepada masing masing media yang ada,kenapa harus terjadi perbedaan yang amat menjolok,ada yg dibayar 2juta,1juta dan yang lebih parah lagi banyak yg dibayar 300ribu perbulannya dan memang terkesan Diskriminasi.
Dengan pemberitaan ini diharapkan kepada pihak pihak yang berkompoten dalam pengawasan penggunaan Anggaran Negara dan Daerah ini agar dapatlah kiranya melakukan pengecekan kepada pihak Pengguna Anggaran yang dimaksud,biar lebih transparan dan akuntabel,terima kasih disampaikan oleh teman teman media secara keseluruhannya,harapan dari kami supaya kedepan polimik seperti ini tidak ada terjadi lagi,selasa (11/5)

Sumber. Suryadi. Media online. Lintasberita. Co. Id. 

(Amri).

Kunker ke Galang Batang, Mendagri Tito Minta PT BAI Serap Produk Lokal

Views Minggu, Mei 09, 2021

BINTAN, SatuPortal.Net - Rencana pengembangan Galang Batang yang sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2017 dan penetapan KEK sebagai PSN dengan PP Nomor 40 tahun 2021 dan sudah mulai beroperasi sejak 8 Desember 2018 ini dipaparkan langsung di depan Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian  di ruang rapat PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Minggu (9/5/2021).

Dalam paparan yang disampaikan oleh Zulkhaini, salah seorang Manager di PT BAI,  kegiatan utama di KEK Galang Batang adalah pembangunan dan pengelolaan kawasan, industri pengolahan bauksit, penyediaan infrastruktur kawasan dan penyediaan logistik untuk kebutuhan kawasan.

"Luas lahan 2.333,6 hektar (penetapan KEK) dan yang sudah dikuasai 1.750 hektar. Lahan yang sudah kami gunakan 1.238 hektar dan lahan yang sudah berstatus HGB 327,15 hektar," jelas Zulkhaini.

Dalam pengembangan KEK tersebut, katanya, proyeksi tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 21.000 orang dan realisasi sampai akhir tri wulan I tahun 2021 sudah menyerap tenaga kerja 4.300 orang dengan TKA 1.200 orang. "Kami tetap berkomitmen untuk recruitment tenaga kerja lokal di KEK Galang Batang," tandasnya.

Menurut penjelasan Zulkhaini, PT Bintan Alumina Indonesia merupakan perusahaan yang dibentuk dari share holder beberapa perusahaan yang terdiri dari Global Aluminium International PTE LTD (Singapura),  PT Mahkota Karya Utama (Indonesia) dan Press Metal Aluminium (Malaysia).

Rencana umum dari KEK Galang Batang dengan PT BAI sebagai investor utamanya yakni pembangunan pelabuhan dengan kapasitas bongksr muat 20 juta ton per tahun, produksi alumina sebanyak 2 juta ton pertahun, pembangunan gas station dengan kapasitas 1,9 m3 per tahun dan  pembangunan PLTU dengan kapasitas 2.850 MW. 

"Tidak hanya itu kami juga akan memproduksi  aluminium ingot sebanyak 1 juta ton per tahun, produksi carbon anode 520.000 ton per tahun, membangun water reservoir dengan kapasitas 20 juta m3 per tahun serta membangun akomodasi untuk 20.000 orang yang bekerja di KEK Galang Batang," katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga menambahkan, saat ini sudah terbangun dermaga serba guna yang dapat disandari kapal 2 x 35.000 DWT mother vessel dan dermaga tongkang yang dapat disandari kapal tongkang 4 x 10.000 DWT.

Sementara itu Mendagri Tito Karnavian dalam kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran pihak swasta dan investor sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dari data yang masuk di Depdagri selama pandemi Covid 19 hanya ada tiga daerah yang pertumbuhannya positif karena kontribusi pihak swasta yang cukup besar dalam pergerakan ekonomi. Tiga daerah tersebut Morowali, Halmahera Timur dan Papua.

"Kehadiran PT BAI di Galang Batang, Bintan, ini juga diharapkan mampu berperan yang sama. Karena situasi saatvini perlu dukungan pihak swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat karena tidak mungkin semua didasarkan pada belanja pemerintah saja," jelas Tito Karnavian.

Menurut Tito, pemerintah sangat membutuhkan investasi untuk membangun sebuah kawasan tapi persoalan lingkungan harus juga diprioritaskan. Karena itu PT BAI diminta pikirkan soal polusi karbon jangan sampai ke masyarakat apa lagi sampai ke Singapura. 

"Karena PT BAI menggunakan power plan sendiri yang berbahan bakar batu bara, maka persoalan polusi karbon harus ada solusi yang cerdas," tegas Tito.

Tito yang mantan Kapolri ini minta investor juga harus merawat lingkungan di sekitarnya termasuk bukit di sekitar kawasan PT BAI jangan sampai gundul dan gersang.

Pemerintah, katanya, juga mendukung penuh investor untuk merekrut tenaga kerja lokal dalam bentuk komitmen yang jelas dan disetujui oleh semua pihak. 

"Kita juga minta bahan material untuk mensuplai kebutuhan industri di Galang Batang sebisanya lokal konten dan diupayakan seminimal mungkin bahan impor," pintanya.

Tito mencontohkan daerah Morowali dan Halmahera Timur dimana semua produk lokal baik pertanian, peternakan dan produk UKM diserap oleh pihak swasta yang investasi di daerah itu.

"Jangan hanya menguntungkan investor saja tetapi juga harus menguntungkan masyarakat, Pemkab, Pemprov dan pemerintah pusat," pungkasnya.

Dalam kunjungan kerja di KEK Galang Batang tersebut, ikut mendampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Kogabwilhan I, Danrem 033 Wira Pratama, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Dr Bahtiar, Dirjen Otonomi Daerah Akmal, Dirjen Keuangan Daerah Adrian, Dirut PT BAI Santoni dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Kepri. (Am) 

Sumber: Staff Sus

Kemeriahan Malam 7 Likur Di Desa Tinjul Dengan Gerbang Lampu Berbentuk Tanjak

Views Minggu, Mei 09, 2021


Lingga, SatuPortal.Net - Pelita yang dibuat pemuda pemudi  warga Desa tinjul untuk menyambut Di malam 27 Ramadan. 1442 H.

Malam tujuh likur atau 27 Ramadan menjadi salah satu momentum malam Ter-istimewa di Bulan Suci Ramadan. 
Malam tujuh likur ini, diyakini menjadi malam dimana turunnya rahmat tuhan dalam bentuk malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam dimana didalamnya kebaikan dan rahmat tuhan diturunkan di muka bumi. Dimana pada malam ini, setiap do’a hamba tuhan akan dikabulkan.
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari malam terbaik, 
Dalam keyakinan Umat Muslim.


Meskipun tidak bisa dipastikan apakah malam Lailatul Qadar ini turun pada malam ke berapa pada bulan Ramadan, antusiasme masyarakat menyambut kedatangan malam yang penuh berkah ini selalu tinggi, 
Terutama pada malam ke 27 hari.

Abdul Munawir Menjelaskan
Berbagai cara pun dilakukan agar tidak terlewatkan dengan berkah tersebut. Salah satu cara unik namun telah lama dilakukan adalah, dengan membuat pelita seperti yang dilakukan dengan niat iklas kebersamaan Karang Taruna Sekanak Jaya, Desa Tinjul Kecamatan Singbar. Kabupaten Lingga. Provinsi Kepri.  

Setiap malam 27 Ramadan, 
Warga memasang pelita di halaman rumah mereka masing-masing. Jejeran lampu pelita ini terlihat indah karena jumlahnya yang banyak dan mendominasi pencahayaan di jalanan.


Kemeriahan terlihat lebih nyata, karena anak-anak yang memang tumpah ruah di jalanan memanfaatkan nyala lampu pelita ini untuk menghidupkan kembang api dan petasan.

Kali pertama Abdul Munawir Bersemangat untuk merangkul masyarakat memasang pelita di sepanjang pinggir jalan raya hingga membentuk sebuah gerbang di hiasi cahaya pelita berbentuk tanjak sebagai mana selalu menghidupkan budaya 
Khas melayu yang sudah lama terpendam.

Abdul Munawir mengaku memang rutinitas ini menjadi keharusan, padahal tidak ada paksaan untuk memasang pelita atau tidak.

Namun ia meyakini bahwa, dengan memasang pelita seperti yang dilakukan masyarakat pemuda-pemudi ini, insya Allah berkah turunnya Lailatul Qadar akan sampai kepada warga kampung.

“Kata orangtua kita begitu, kita tidak tahu juga, yang jelas kita ikuti adat dari orangtua kita dari dulu,” Ucap Abdul Munawir ketika ditemui pada 
Saptu malam 8 Mei 2021.

Lebih lanjut, Ketua Karang Taruna Sekanak Jaya ini menjelaskan bahwa, "menghidupkan pelita jelang perayaan lebaran juga sebagai kegembiraan 
akan datangnya hari raya idhulfitri dan juga sebagai bentuk suka cita masyarakat dengan memberi warna tersendiri dan kami sebagai warga setempat tidak ketinggalan mengikuti anjuran porkes" tutupnya. (Am/Tif)

Sumber : Abdullah