LINGGA; Komisi IV DPRD Kepri bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepri, menyelenggarakan pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kawasan strategis pariwisata Kabupaten Lingga.
Kegiatan pelatihan ini digelar di hotel Prima Inn Dabo Singkep, Selasa 02 Agustus 2022 yang dihadiri 20 unit yang terdiri dari 10 desa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan 10 desa Pengelola Pariwisata pengelola pariwisata se-kabupaten Lingga, selain itu juga menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang pariwisata.
Adapun narasumber dalam Kegiatan Pelatihan ini diisi oleh Bapak Taufiq,SE dan Ibu T.Adeliana Susanti,S.Ip dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga.
Kepala Dinas Pariwisata yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Rukiyah, S.Pd Aud, dalam sambutannya menjelaskan, bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan wisata lokalnya.
Menurut Rukiyat, "Pengelolaan dan promosi potensi kawasan desa perlu kolaborasi yang baik antar stakeholder internal misalnya antar BUMDes dengan Pokdarwis"
Selain itu Perlunya masukan dan saran dari para pengunjung wisata lokal menjadi salah satu solusi lain untuk pengembangan kawasan wisata dimasing-masing desa. lanjut nya.
Beliau berharap, para peserta dapat lebih kreatif mengembangkan usaha pariwisata Lingga ini tidak hanya dari sisi makanan saja, namun selain itu seperti bahan bahan souvernir khas lokal desa
dapat dikembangkan di masing-masing tempat wisatanya.
Sambutan lain secara Live Streaming dari Bapak Hanafi Ekra sebagai anggota DPRD Provinsi Kepri Komisi IV dalam acara pelatihan ini beliau menghimbau dan mengajak para peserta untuk terus semangat berinovasi dalam kegiatan kegiatan wisata di Lingga, agar menjadi salah satu solusi untuk permasalahan kemiskinan lewat destinasi wisata lokal.
Sementara itu perwakilan kepala dinas pariwisata provinsi Kepri yang diwakili oleh ibu Rio, memberikan gambaran bahwa perkembangan suatu kawasan wisata tergantung potensi dan pengelola kawasan wisata tersebut sehingga perlunya mengidentifikasi secara langsung daya tarik yang dimiliki desa masing-masing untuk kemudian dapat direkomendasikan sebagai destinasi wisata.
"Pokdarwis sangatlah dibutuhkan guna mewujudkan Sapta pesona pariwisata dalam pembangunan daerah" tutup beliau sembari membuka acara pelatihan. (Kontributor; Johari & Zul)