Kasus bansos. Di lingga naik ke tahap penyidikan

Views Minggu, Desember 31, 2023

 

Lingga, Kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Lingga tahun anggaran 2020-2021 senilai Rp 25 Miliar dikabarkan akan naik ketahap penyidikan (dik) oleh tim penyidik Kejari Lingg

Informasi diatas disampaikan sumber, Sabtu (30/12) melalui pesan WA.”Untuk bansos saya udah dapat info bakal naik dan bakal ada calon tersangkanya.”tulis sumber.

Dalam kasus ini, data yang dihimpun sudah puluhan saksi dipanggil dan dimintain keterangan. Mereka diantaranya adalah, mantan Sekda Lingga, Syamsudi, mantan Kadis Perkim, Safarudin,Sekda Lingga, Armia, mantan Kadis Pendidikan, Junaidi, mantan Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, Riki Sarman Timur.

Jika informasi tentang kasus ini akan naik ketahap penyidikan benar, tentu jaksa penyidik sudah menemukan minimal dua alat bukti dari 5 yang ada. Dan, biasanya korupsi dilakukan secara bersama-sama alias berjamaah, tentu saja tersangkanya lebih dari satu orang. Siapa sajakah mereka ?. Mari sama-sama kita tunggu gebrakan Kejari Lingga sekaligus prestasi mengungkap dugaan korupsi kelas “kakap”ini.

Kasi Pidana Khusus (pidsus) Kejati Lingga, Senopati SH yang dikonfirmasi via WA-nya dihari yang sama terkait info akan naiknya proses hukum kasus ini ketahap penyidikan. Hingga berita ini dimuat belum memberikan jawaban.

Pada kesempatan terpisah, Zulhardi alias Juai mengaku mendukung penuh jika kabar baik tentang kasus ini naik ketahap penyidikan.”Kita dukung full Kejaksaan Lingga mengusut kasus dugaan korupsi bansos ini.”ucapnya.

Pihaknya juga berharap aparat penegak hukum (APH) lainnya, seperti Polda Kepri dan Kejati Kepri ikut mengusut sejumlah dugaan korupsi proyek fisik di Lingga seperti proyek pembangunan jalan.

Kemudian, Juai juga meminta temuan BPK Kepri pada tahun anggaran 2022 lalu untuk diselidiki.”Infonya tentang telah dikembalikan seluruh temuan negara itu perlu didalami dan jika ditemukan pidana harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.”tegasnya.(@jo)



SMP IT ALMADINAH Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau Sukses Melaksanakan Kegiatan In House Training (IHT) Optimalisasi Sistem Penilaian Interaktif Berbasis Computer Base Test (CBT) Tanpa Internet

Views Sabtu, Desember 30, 2023


Tanjung Pinang-Kepri, SMP IT Al-Madinah, sebuah sekolah unggulan di Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, menggelar kegiatan In House Training (IHT) yang inovatif. Acara ini, berfokus pada optimalisasi dan inovasi sistem penilaian interaktif berbasis Computer Base Test (CBT) tanpa internet, dan tentunya ini dapat menjadi perhatian tersendiri khususnya bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Tanjung Pinang.

Acara IHT CBT Offline ini, yang diselenggarakan mulai tanggal 13 hingga 16 Jumadhil Akhir 1445 H bertepatan dengan 26 hingga 29 Desember 2023 M, dimana kegiatan dilaksanakan di pusat komputer SMP IT Al-Madinah Tanjung Pinang. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para guru dan staf sekolah untuk memperdalam pengetahuan mereka terkait penggunaan teknologi dalam sistem penilaian CBT offline tanpa internet.

Acara yang dibuka secara resmi oleh Ketua Badan Pembina Harian (BPH) SMP IT Al-Madinah, Bapak Jeki Syahrial Zakaria. Dalam sambutannya, Bapak Jeki menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut. "SMP IT Al-Madinah selalu berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam menghadirkan inovasi di dunia pendidikan. Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan," ujar Bapak Jeki.

Trainer sekaligus pemateri dalam kegiatan In House Training (IHT) ini adalah Bapak Azrani Ery Saputra dari KISDIT (Komunitas Informal Sekolah Digital Indonesia Terpadu ( kisdit.mtecht.my.id ) yang telah berpengalaman dalam memberikan kegiatan bimbingan penerapan Computer Base Test (CBT) offline interaktif tanpa koneksi internet di berbagai sekolah di Provinsi Kepulauan Riau.

Kegiatan IHT CBT Offline ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah SMP IT Al-Madinah Tanjung Pinang, Bapak Harjanto, S.Pd.I, serta Direktur SDM dan Kesiswaan, Bapak Nasrum MD, S.Pd. Mereka turut aktif memberikan pengantar penyemangat bagi peserta yang hadir tentang perlunya penerapan Computer Basa Test (CBT) offine interaktif tanpa koneksi internet di sekolah SMP IT Almadinah Tanjung Pinang.

Bapak Harjanto menyatakan kebanggaannya atas antusiasme para guru dan staf sekolah dalam mengikuti kegiatan ini. "Melalui IHT CBT Offline ini, kami ingin menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan interaktif bagi siswa kami. Sistem penilaian berbasis CBT tanpa internet ini diharapkan dapat merangsang minat belajar siswa dan memberikan pengalaman ujian yang lebih autentik," ujarnya.

Selama empat hari kegiatan, para peserta IHT diajak untuk mendalami berbagai aspek penggunaan CBT offline, termasuk pengembangan soal, proses ujian, hingga analisis hasil ujian. Materi-materi tersebut disampaikan oleh pemateri-pemateri handal yang ahli di bidangnya.

Salah satu peserta, Ibu Fira, salah satu guru SMP IT Al-Madinah yang ikut hadir dalam kegiatan acara tersebut, menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan penyelenggaraan acara ini. "Saya merasa sangat terbantu dengan pengetahuan baru yang saya dapatkan. Sistem penilaian CBT tanpa internet ini memang menjadi solusi yang cerdas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital seperti sekarang," ungkapnya.

Dengan penuh semangat, peserta-peserta IHT CBT Offline diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. SMP IT Al-Madinah berharap bahwa langkah ini dapat menjadi tonggak awal dalam mewujudkan pendidikan yang lebih modern, adaptif, dan relevan dengan tuntutan zaman, dan teruntuk bagi semua sekolah yang ada khususnya di Kota Tanjung Pinang dan umumnya di Provinsi Kepri dan semua wilayah manapun di negeri tercinta ini. Tutup Bapak Bahrul Ulum, S.T sebagai panitia acara ini.   By: [@Joe]

Membangun Negeri, Melayani Rakyat

Views Jumat, Desember 29, 2023

  

Membangun Negeri, Melayani Rakyat: Profil Bpk. Hanafi Ekra S.Ag, M.Pd sebagai Calon Legislatif DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Dapil Bintan-Lingga 2024

Pada Pemilihan Umum Legislatif 2024, kita memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan berkomitmen untuk mewakili kita di DPRD Provinsi Kepulauan Riau. Salah satu calon yang patut mendapatkan perhatian adalah Bpk. Hanafi Ekra S.Ag, M.Pd, yang telah menunjukkan dedikasi dan keahliannya dalam melayani masyarakat.

Profil SingkatBpk. Hanafi Ekra adalah seorang sarjana agama (S.Ag) dan juga memiliki gelar magister pendidikan (M.Pd). Kombinasi kualifikasi akademis ini mencerminkan komitmennya terhadap pendidikan dan nilai-nilai keagamaan. Ia memiliki pengalaman yang luas dalam bidang pendidikan, yang dapat menjadi modal penting dalam mengatasi berbagai isu pendidikan di wilayah Dapil Bintan-Lingga.

Visi dan Misiom

1. **Pendidikan Berkualitas:** Hanafi Ekra berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, ia berencana untuk mendorong pembangunan sekolah yang berkualitas dan memastikan akses pendidikan yang merata.

2. **Pemberdayaan Ekonomi Lokal:** Mendukung pengembangan ekonomi masyarakat setempat, Bpk. Hanafi berfokus pada pemberdayaan ekonomi melalui program-program yang mendukung pelaku usaha lokal dan memfasilitasi lapangan kerja.

3. **Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan:** Hanafi Ekra akan bekerja untuk melindungi lingkungan dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan di wilayahnya. Ia berkomitmen untuk menjaga keindahan alam Kepulauan Riau sebagai warisan berharga.

 Program Unggula

1. **Peningkatan Sarana Pendidikan:** Mendorong pembangunan dan perbaikan fasilitas pendidikan seperti sekolah dan perpustakaan.

2. **Pelatihan dan Pemberdayaan UMKM:** Menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

3. **Konservasi Lingkungan:** Memimpin inisiatif untuk menjaga keberlanjutan ekosistem di kepulauan, termasuk program penanaman pohon dan pengelolaan sampah.

 


Partisipasi Masyarakat

Masyarakat Dapil Bintan-Lingga diundang untuk aktif berpartisipasi dalam pemilihan ini. Diskusi terbuka, pertemuan masyarakat, dan dialog dengan Bpk. Hanafi akan memperkuat demokrasi dan memastikan representasi yang akurat.

Pemilihan adalah tentang memilih pemimpin yang memiliki visi, dedikasi, dan komitmen. Dengan pengalaman dan program-program unggulannya, Bpk. Hanafi Ekra S.Ag, M.Pd, adalah calon yang layak dipertimbangkan untuk mewakili kita di DPRD Provinsi Kepri. Mari bersama-sama membangun negeri dan melayani rakyat dengan penuh integritas.(@muhjo82)

Jangan golput,tentukan pilihan utk masa depan yg lebih baik

Views Jumat, Desember 29, 2023

 Pemilihan umum merupakan pilar demokrasi di Indonesia yang harus dijaga dan diperkuat. Dalam perhelatan pemilu, setiap suara memiliki bobot yang sama, memberikan peluang setara bagi setiap warga negara untuk menentukan arah negara ini. Pemilu adalah refleksi kehendak rakyat, sebuah wadah untuk menyuarakan aspirasi dan memilih pemimpin yang dianggap mampu membawa kemajuan

Dalam menjalankan hak suara, setiap individu memiliki tanggung jawab moral untuk memilih dengan penuh kesadaran dan kecermatan. Pemilu bukan hanya sekadar hak, tetapi juga amanah untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Keterlibatan aktif dalam pemilu adalah kontribusi nyata untuk mewujudkan perubahan positif dalam sistem pemerintahan.

Partisipasi masyarakat dalam pemilu tidak hanya sebatas pencoblosan, tetapi juga melibatkan diri dalam pemahaman mendalam terhadap visi, misi, dan program para kandidat. Kritis dan objektif dalam menilai, kita dapat memastikan bahwa suara kita membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa. Keberagaman opini dan pandangan menjadi kekayaan dalam membangun pemahaman yang lebih luas terhadap isu-isu penting

Pentingnya pendidikan politik dan peningkatan literasi pemilih tak dapat diabaikan. Masyarakat yang cerdas secara politik akan mampu membuat keputusan yang tepat dan menghindari pengaruh negatif yang dapat merugikan proses demokrasi. Oleh karena itu, peningkatan pemahaman mengenai mekanisme pemilu, peran lembaga terkait, dan sistem pemerintahan menjadi kunci utama untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan tangguh.

Toleransi dan menghormati perbedaan pendapat adalah landasan kuat demokrasi. Dalam pemilu, kita dihadapkan pada beragam pandangan dan ideologi. Namun, keberagaman ini seharusnya memperkaya diskusi dan meningkatkan kualitas keputusan kolektif. Bersama-sama, kita dapat membangun masyarakat yang inklusif dan menghargai pluralitas.

Pemilu juga merupakan ajang bagi para pemimpin untuk membuktikan integritas dan kapabilitasnya. Proses pemilihan yang bersih dan transparan menciptakan kepercayaan publik, sehingga hasil pemilu dapat diterima oleh semua pihak. Kredibilitas pemimpin terpilih sangat ditentukan oleh integritasnya dalam menjalani setiap tahapan pemilu.

Keterlibatan pemuda memiliki peran kunci dalam membentuk arah masa depan. Melalui partisipasi aktif, generasi muda dapat membawa ide-ide segar dan energi positif dalam peta perjalanan bangsa. Pendidikan politik yang baik dan pemberdayaan pemuda akan membentuk pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab.

Penting untuk menghindari politik identitas dan kampanye negatif yang hanya akan merusak iklim demokrasi. Sikap adil dan jujur dalam menyampaikan visi dan misi menjadi landasan kuat bagi setiap kandidat. Masyarakat harus mampu memilih berdasarkan substansi dan program, bukan sekadar atas dasar afiliasi politik atau golongan tertentu.

Keberlanjutan pemilu yang demokratis membutuhkan keterbukaan terhadap perubahan dan reformasi. Evaluasi berkala terhadap sistem pemilu dan perbaikan berkelanjutan akan memastikan bahwa proses demokrasi tetap relevan dan responsif terhadap dinamika masyarakat.

Pentingnya keamanan dan ketertiban selama pemilu tidak dapat diabaikan. Setiap pihak harus bersikap tenang dan menghormati aturan yang berlaku. Kerjasama antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat menjadi kunci untuk menjaga ketertiban dan menghindari potensi konflik yang dapat merugikan proses pemilu.

Dengan kesadaran kolektif akan pentingnya pemilu, kita dapat memastikan bahwa demokrasi tetap menjadi fondasi yang kokoh bagi negara ini. Pemilu adalah momentum untuk merajut persatuan, memperkokoh keadilan, dan mengukir masa depan yang lebih baik bersama-sama.(@muhjo82)

Prakiraan Cuaca Terbaru untuk Kepulauan Riau dan Sekitarnya

Views Rabu, Desember 27, 2023


 Prakiraan Cuaca Terbaru untuk Kepulauan Riau dan SekitarnyaTANJUNGPINANG, 27 Desember 2023 - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim Batam, Bandara Internasional Hang Nadim, memberikan informasi terkini mengenai prakiraan cuaca di Kepulauan Riau (Kepri), termasuk Kota Batam dan enam kabupaten dan kota lainnya.Secara umum, cuaca di Kepri berpotensi hujan ringan. Namun, BMKG memprediksi adanya hujan disertai petir di sejumlah daerah seperti Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Kepulauan Anambas.Selain itu, BMKG memberikan peringatan khusus untuk kondisi Laut Natuna Utara dengan gelombang kategori sangat tinggi. Cuaca di perairan ini diprakirakan akan mengalami hujan ringan dengan arah angin bergerak dari utara menuju timur, dengan kecepatan antara 2 hingga 25 knot."Waspadai potensi angin kencang di Laut Natuna Utara yang dapat meningkatkan tinggi gelombang di perairan tersebut dan sekitarnya," demikian pernyataan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak yang diterima oleh TanjungpinangToday.co pada Rabu, 27 Desember 2023

Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, S.Sos mengundang pengurus partai politik untuk berkoordinasi sambil menjalin silaturahmi.

Views Rabu, Desember 27, 2023

 

Sukseskan Pemilu 2024: Koordinasi dan Silaturahmi Bersama Penjabat Wali Kota TanjungpinangTanjungpinang - Dalam upaya menjalani tahapan Pemilu tahun 2024 dengan sukses, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, S.Sos mengundang pengurus partai politik untuk berkoordinasi sambil menjalin silaturahmi.Pertemuan tersebut, dihadiri oleh Pimpinan KPU dan Bawaslu Kota Tanjungpinang, berlangsung di Ruang Rapat Kantor Wali Kota Tanjungpinang pada Rabu (11/10).Hasan, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada pengurus partai politik yang telah menghadiri undangan tersebut. Dia menekankan bahwa silaturahmi ini memiliki peran penting dalam mensukseskan tahapan Pemilu yang akan berlangsung pada Februari 2024 untuk Pemilihan Legislatif dan Presiden serta di November 2024 untuk pemilihan kepala daerah."Sebagai Penjabat Wali Kota, salah satu tugas yang saya emban adalah ikut mensukseskan Pemilu 2024 nanti. Oleh karena itu, kita perlu duduk bersama agar Pemilu dapat berjalan damai, lancar, dan adil," ungkap Hasan.Lebih lanjut, Hasan menyarankan kepada pengurus partai politik untuk memberikan arahan kepada setiap calon anggota legislatif yang ingin memasang baliho, spanduk, atau atribut alat peraga kampanye agar memperhatikan estetika tata kota. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap tertibnya pemasangan Alat Peraga Kampanye beberapa waktu lalu yang tidak sesuai aturan dan tempat-tempat yang diizinkan."Saya meminta agar setiap alat peraga kampanye dipasang di tempat-tempat yang diizinkan sesuai aturan. Jangan memaku pohon dan memasang baliho atau spanduk secara serabutan atau tidak rapi," tambah Hasan.Ketua Bawaslu Kota Tanjungpinang, Muhammad Yusuf, HM, M.Ed, juga menegaskan bahwa pemasangan alat peraga kampanye harus mengikuti aturan sesuai Peraturan KPU nomor 15 tahun 2023. Andri Yudi, Komisioner KPU Tanjungpinang, menambahkan bahwa tahapan kampanye akan dimulai pada tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Para peserta Pemilu 2024 diminta untuk memahami aturan main yang telah ditetapkan.Pengurus Partai Politik yang turut hadir dalam pertemuan tersebut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang yang telah berinisiatif dalam memfasilitasi penyelenggaraan Pemilu tahun 2024.Di akhir acara, Hasan berharap semoga penyelenggaraan Pemilu nanti dapat berjalan kondusif, aman, dan lancar."Mari kita rayakan pesta demokrasi ini dengan suka cita," tutup Hasan.Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Zulhidayat, S.Hut, Kepala Kesbangpolinmas Kota Tanjungpinang Samsudi, serta unsur OPD di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang. (@muhjo) (Dinas Kominfo)

terjadi lonjakan pergerakan penumpang di Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura Tanjungpinang

Views Selasa, Desember 26, 2023

 

Sejak tanggal 19 hingga 24 Desember 2023, terjadi lonjakan pergerakan penumpang di Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencapai jumlah sebanyak 175.645 orang. Peningkatan ini sangat mencolok, mencapai 17 persen dibandingkan dengan periode libur Natal tahun 2022."Peningkatan ini terjadi sejak 19 Desember 2023 hingga 24 Desember 2023," ungkap Imran, Kasi Lalulintas Pelabuhan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang, pada hari Senin (25/12/2023). Dari total pergerakan tersebut, sebanyak 89.944 penumpang berangkat atau keluar dari Tanjungpinang, sedangkan 85.701 penumpang tiba atau datang ke Tanjungpinang.Peningkatan paling signifikan terjadi pada Minggu (24/12/2023), dengan mencapai 9.245 pergerakan. Fenomena ini sesuai dengan prediksi lonjakan penumpang pada tiga fase, yaitu 22-23 Desember 2023, pasca-Natal 29 Desember 2023, dan menyongsong Tahun Baru 2024 pada tanggal 7 Januari mendatang."Peningkatan sebenarnya sudah terjadi sejak 18 Desember 2023 kemarin, namun kemarin benar-benar meningkat jumlahnya hingga mencapai 9.245 pergerakan," tambah Imran. Dari jumlah tersebut, 4.925 penumpang tiba di Tanjungpinang dan 4.320 penumpang berangkat dari Tanjungpinang. Jumlah penumpang ini meningkat signifikan, mencapai 29,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.Imran menekankan bahwa angka tersebut belum termasuk pergerakan penumpang di Pelabuhan Ferry Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, yang mencapai 1.527 pergerakan. "Dari angka itu, sebanyak 852 penumpang datang ke Tanjungpinang dan 675 penumpang berangkat dari Tanjungpinang," sambung Imran.Menyikapi lonjakan ini, Imran menyebutkan bahwa pelabuhan Sri Bintan Pura telah menyiagakan 54 armada, melibatkan rute domestik maupun internasional, dengan kapasitas angkut mencapai 11.201 orang penumpang. Rinciannya mencakup 14 armada untuk tujuan Telaga Punggur Batam, empat armada untuk Pelabuhan Senayang Lingga, dua armada untuk Dabo-Daik, lima armada untuk Pelabuhan Moro, sembilan armada untuk Karimun, dua armada untuk pelabuhan Letung Anambas, dua armada untuk Malaysia, 14 armada untuk Singapura, dan dua armada untuk pelabuhan perintis.Dengan peningkatan yang signifikan ini, pelabuhan Tanjungpinang bersiap menghadapi arus penumpang yang semakin padat, terutama menjelang perayaan Tahun Baru.(@muhjo)

Serahkan-2-Kapal-Ambulance-Laut-di-Lingga,-Ansar-Ingin-Performa-Layanan-Kesehatan-Maksimal-2-Kapal-Ambulance-Laut-di-Lingga,-Ansar-Ingin-Performa-Layanan-Kesehatan-Maksimal

Views Senin, Desember 25, 2023


Serahkan 2 Kapal Ambulance Laut di Lingga, Ansar Ingin Performa Layanan Kesehatan Maksimal

 Kepulauan Riau, POSMETRO - Bidang kesehatan menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Kepri di bawah kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad. Inisiatif ini tidak hanya mencakup pelayanan kesehatan di wilayah perkotaan, melainkan juga memperhatikan kebutuhan masyarakat yang tersebar di pulau-pulau.Gubernur Ansar Ahmad telah melaksanakan berbagai langkah untuk mewujudkan sistem layanan kesehatan yang optimal di Kepri. Salah satu tindakan konkret adalah penyaluran dua unit kapal ambulance laut untuk masyarakat Kabupaten Lingga. Penyerahan dilakukan pada Sabtu (23/12) di Pelabuhan Jagoh Dabo Singkep, Kabupaten Lingga."Kehadiran kapal ambulance laut ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat akses kesehatan bagi masyarakat Lingga yang membutuhkan perawatan khusus, seperti saat sakit atau akan melahirkan dan perlu dirujuk ke Batam atau Tanjungpinang. Dengan demikian, pelayanan medis dapat diberikan lebih cepat dan optimal. Di kapal ini juga disediakan berbagai kebutuhan obat-obatan dan perawatan," ungkap Ansar Ahmad pada Sabtu (23/12).Selain kapal ambulance laut, Pemerintah Provinsi juga telah melaksanakan sejumlah program lain yang bertujuan untuk mendukung peningkatan layanan kesehatan. Salah satunya adalah layanan ring jantung di RSUP Tanjungpinang, yang kualitasnya semakin meningkat berkat dukungan dokter dan peralatan medis yang memadai.Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Kepri juga tengah membangun Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Tanjung Uban, Bintan."Perlu diketahui, kami juga telah menyediakan Rumah Singgah di Jakarta dan Batam. Bagi masyarakat Kepri yang membutuhkan perawatan khusus di Jakarta, silakan manfaatkan Rumah Singgah yang tersedia di sana. Sementara itu, untuk masyarakat yang berada di pulau-pulau, termasuk Lingga, yang perlu dirujuk ke Batam, silakan gunakan fasilitas Rumah Singgah di Batam. Baik di Jakarta maupun Batam, fasilitasnya lengkap dengan ambulance dan lainnya," tambah Ansar.(@muhjo)

(*)


Mewujudkan Desa Wisata BERSERI: Kolaborasi Kao Indonesia dan Kemenparekraf/Baparekraf RI

Views Senin, Desember 25, 2023

Perusahaan produk kebutuhan rumah tangga, Kao Indonesia, bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) RI untuk menghadirkan Desa Wisata BERSERI (Bersih, Sehat, dan Lestari). Salah satu langkah nyata dalam mewujudkannya adalah pembangunan fasilitas bank sampah, termasuk di Desa Wisata Bira Tengah, Jawa Timur.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengapresiasi komitmen Kao Indonesia yang mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa wisata. Distribusi produk kebersihan dari Kao Indonesia, fasilitas pendukung CHSE, dan pembangunan bank sampah diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.Kao Indonesia, sejalan dengan komitmennya untuk 'Meningkatkan Kualitas Hidup dan Membawa Senyum Bahagia Bagi Masyarakat Indonesia', terus berinovasi dengan memastikan perhitungan siklus hidup (lifecycle assessment) dalam setiap proses bisnisnya. Kolaborasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI menjadi salah satu inisiatif utama, di mana pembangunan fasilitas bank sampah di Desa Wisata Bira Tengah, Kab. Sampang, Jawa Timur, menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Desa Wisata BERSERI.President Director PT Kao Indonesia, Naoki Yoshigai, menyambut baik kesempatan kolaborasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya mendukung desa wisata yang bersih, sehat, dan lestari, tetapi juga bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Sejak tahun 2022, Kao Indonesia telah menjalin kemitraan pentahelix dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI untuk mewujudkan Desa Wisata BERSERI, fokus pada kebersihan dan kesehatan. Selain memberikan 10 ribu paket produk kebersihan, Kao Indonesia juga menyediakan fasilitas pendukung CHSE untuk sebelas desa wisata prioritas guna meningkatkan standar kebersihan dan kenyamanan dalam berwisata.Pembangunan bank sampah di Desa Wisata Bira Tengah menjadi proyek percontohan yang akan dikembangkan ke desa-desa wisata lainnya. Kao menargetkan dampak positif dari pembangunan bank sampah ini akan dirasakan oleh ratusan keluarga di sekitar area tersebut, memberikan nilai tambah melalui kegiatan sirkular ekonomi berkelanjutan."Kami ingin mewujudkan gaya hidup yang bersih, indah, sehat, dan penuh ketenangan dalam keseharian masyarakat di lingkungan yang lestari. Semoga dengan dukungan fasilitas kebersihan dan pembangunan bank sampah, kita dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ungkap Naoki. (jo/antaranews)
Mewujudkan Desa Wisata BERSERI: Kolaborasi Kao Indonesia dan Kemenparekraf/Baparekraf RIPerusahaan produk kebutuhan rumah tangga, Kao Indonesia, bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) RI untuk menghadirkan Desa Wisata BERSERI (Bersih, Sehat, dan Lestari). Salah satu langkah nyata dalam mewujudkannya adalah pembangunan fasilitas bank sampah, termasuk di Desa Wisata Bira Tengah, Jawa Timur.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengapresiasi komitmen Kao Indonesia yang mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa wisata. Distribusi produk kebersihan dari Kao Indonesia, fasilitas pendukung CHSE, dan pembangunan bank sampah diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.Kao Indonesia, sejalan dengan komitmennya untuk 'Meningkatkan Kualitas Hidup dan Membawa Senyum Bahagia Bagi Masyarakat Indonesia', terus berinovasi dengan memastikan perhitungan siklus hidup (lifecycle assessment) dalam setiap proses bisnisnya. Kolaborasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI menjadi salah satu inisiatif utama, di mana pembangunan fasilitas bank sampah di Desa Wisata Bira Tengah, Kab. Sampang, Jawa Timur, menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Desa Wisata BERSERI.President Director PT Kao Indonesia, Naoki Yoshigai, menyambut baik kesempatan kolaborasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya mendukung desa wisata yang bersih, sehat, dan lestari, tetapi juga bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Sejak tahun 2022, Kao Indonesia telah menjalin kemitraan pentahelix dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI untuk mewujudkan Desa Wisata BERSERI, fokus pada kebersihan dan kesehatan. Selain memberikan 10 ribu paket produk kebersihan, Kao Indonesia juga menyediakan fasilitas pendukung CHSE untuk sebelas desa wisata prioritas guna meningkatkan standar kebersihan dan kenyamanan dalam berwisata.Pembangunan bank sampah di Desa Wisata Bira Tengah menjadi proyek percontohan yang akan dikembangkan ke desa-desa wisata lainnya. Kao menargetkan dampak positif dari pembangunan bank sampah ini akan dirasakan oleh ratusan keluarga di sekitar area tersebut, memberikan nilai tambah melalui kegiatan sirkular ekonomi berkelanjutan."Kami ingin mewujudkan gaya hidup yang bersih, indah, sehat, dan penuh ketenangan dalam keseharian masyarakat di lingkungan yang lestari. Semoga dengan dukungan fasilitas kebersihan dan pembangunan bank sampah, kita dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ungkap Naoki. (jo/antaranews)

Pulau Katang Lingga Menarik Investasi Pariwisata Sebesar Rp600

Views Senin, Desember 25, 2023


LINGGA-MiliarPulau Katang Lingga, yang terletak di Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), menjadi fokus investasi pariwisata senilai Rp600 miliar dari PT DHE Katang Indonesia. Direktur Utama perusahaan, Dedik Kusbianto, menyatakan bahwa pulau yang sebelumnya kosong ini akan diubah menjadi kawasan wisata berkelas dunia dengan melibatkan aktif partisipasi masyarakat setempat.Dedik Kusbianto, dalam pernyataannya di Lingga pada Senin, mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Lingga mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa. Menurutnya, keterlibatan pihak lokal memberikan keamanan dan kenyamanan dalam proses investasi di Pulau Katang Lingga.Pulau tersebut direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan wisata kelas dunia yang melibatkan masyarakat setempat dalam setiap aspek. Dedik berharap investasi ini tidak hanya memberikan dampak positif pada sektor pariwisata tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar, terutama di Benan dan Katang Bidare.Dedik pertama kali menemui Pulau Katang Lingga pada Juni 2019 dan langsung terpesona oleh keindahan panorama alamnya serta posisinya sebagai pintu gerbang Kabupaten Lingga. Dengan tekad kuat, ia berencana membangun resort dan 105 unit vila di atas lahan seluas 73 hektare dalam waktu tiga tahun, dengan total anggaran sekitar Rp600 miliar. Pembangunan ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 28 Oktober.Proyek ini juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat setempat, dengan rencana merekrut 70 persen tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Dedik menargetkan bahwa pada kuartal kedua tahun 2024, villa di Pulau Katang Lingga sudah dapat digunakan untuk menerima tamu.Dalam tanggapannya, Camat Katang Bidare, Khimat Awal, menyambut baik kehadiran investor dalam pembangunan Pulau Katang Lingga. Ia optimis bahwa investasi pariwisata ini akan memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat di kecamatan tersebut.Untuk mendukung kehadiran investor, Pemerintah Daerah Lingga, sesuai dengan kebijakan Bupati, memberikan kemudahan dalam urusan perizinan. Hal ini mencakup rute transportasi dari dan ke Katang Lingga, yang sebelumnya tidak tersedia. Koordinasi dengan operator kapal telah dilakukan untuk melayani dan singgah di Pulau Katang Lingga.Selain itu, untuk mengatasi kendala jaringan listrik, pihak berwenang juga telah berbicara dengan PT PLN (Persero) untuk menyediakan listrik di pulau tersebut. Khimat menyatakan bahwa PLN akan turun untuk melakukan survei, tidak hanya di Benan tetapi juga di Katang Lingga.Melalui investasi ini, Pulau Katang Lingga diharapkan bukan hanya sebagai destinasi pariwisata unggulan tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang memberdayakan masyarakat setempat. (@jo) (antara news)

Kepurun: Warisan Khas Kabupaten Lingga yang Menggoda Selera

Views Minggu, Desember 24, 2023

LINGGA-Makanan khas dari Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), yang terbuat dari sagu, tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga menjadi bagian berharga dari sejarah dan kearifan lokal di Lingga. Sejak zaman Kesultanan Riau-Lingga di Daik, kepurun, dulunya hanya dinikmati oleh para raja, telah menjadi pilihan utama masyarakat setempat terutama saat matahari mencapai puncaknya."Biasanya kalau makan kepurun itu emang pada siang hari, bikinnya ramai-ramai dan makannya pun ramai, pedasnya sama-sama," kata Magdalena, seorang warga Dabo Singkep, yang menekankan tradisi ini pada Minggu (3/12/2023).Tidak hanya sebagai hidangan lezat, kepurun juga dikenal sebagai obat tradisional. Dipercaya dapat meningkatkan selera makan dan bahkan mengatasi demam, masyarakat setempat menjadikan kepurun sebagai solusi yang lezat dan menyehatkan untuk mengeluarkan keringat, terutama berkat cita rasa pedasnya yang khas saat disantap di siang hari."Kalau demam atau baru mau sembuh demam itu paling mantap makan kepurun, dijamin peluh (keringat) berceceran dan sesudah itu jadi selera makan," ungkap Zubaidah.Berbagai bahan alami menjadi bagian tak terpisahkan dari pembuatan kepurun, mulai dari sagu bersih yang dikocok hingga kenyal seperti lem cair, hingga bumbu seperti ikan bilis (teri), cabai, belimbing wuluh, dan buah mempelam. Proses pembuatan kepurun membutuhkan keterampilan khusus agar rasanya harmonis dan teksturnya kental."Sagu dikocok dengan hati-hati hingga mencapai konsistensi yang sempurna. Sementara itu, bumbu dilumatkan dengan cermat untuk menciptakan rasa kuah yang kaya," ungkap Magdalena.Kepurun, dengan cita rasa yang menggoda, dapat dinikmati oleh semua usia. "Dengan kepurun, lintas generasi, tua, muda, laki-laki, perempuan jadi satu, sebab makan kepurun tak enak sendiri," tambah Magdalena. Dengan kekayaan tradisional ini, kepurun tidak hanya menjadi sajian kuliner, tetapi juga simbol kebersamaan di Kabupaten Lingga.

Geram Kepri Bersatu Provinsi Kepulauan Riau, Sukses Mengadakan Kegiatan Seminar Bengkel Destar Tanjak dan Tengkolok di Tanjung Pinang

Views Minggu, Desember 24, 2023
Tanjung Pinang - Dalam upaya melestarikan kebudayaan Melayu, Generasi Anak Melayu (Geram) Kepri Bersatu, Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara pelatihan pembuatan tanjak dengan tema "Seminar Bengkel Destar Tanjak dan Tengkolok." Acara tersebut berlangsung di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjung Pinang pada 9-10 Jumadhil Akhir 1445 H atau 22-23 Desember 2023 M.Acara yang dihadiri oleh puluhan peserta ini bertujuan untuk memperkenalkan, memahami, dan melestarikan seni tradisional Melayu, khususnya dalam pembuatan tanjak, destar, dan tengkolok. Tidak hanya sebagai bentuk warisan budaya, tetapi juga sebagai upaya untuk mendorong generasi muda untuk tetap mencintai dan mempertahankan kearifan lokal.

Narasumber dalam acara ini adalah Tuan Guru DR. Johan Iskandar, dari negeri Jiran Malaysia. Dalam penjelasannya, Tuan Guru Johan Iskandar menyatakan, "Semangat melestarikan kebudayaan harus tumbuh dan ditanamkan sejak dini. Tanjak, destar, dan tengkolok bukan hanya sekadar aksesori, tetapi merupakan identitas yang harus dijaga dengan baik."Peserta pelatihan tidak hanya diberikan teori, tetapi juga praktek langsung dalam pembuatan tanjak dan destar. Bengkel ini melibatkan para pengrajin lokal yang sudah mahir dalam seni tradisional tersebut. Mereka berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta, memberikan pandangan mendalam tentang sejarah, makna, dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap detail pembuatan tanjak dan destar."Saya senang melihat antusiasme peserta, terutama generasi muda, dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka adalah pewaris budaya yang harus terus dibimbing dan didukung," tambah Tokoh muda sekaligus Dewan Pembina Utama Geram Kepri Bersatu Provinsi Kepulauan Riau, Tedi Jun Askara,SE,MM.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran tanjak dan destar klasik, yang memperlihatkan keindahan dan keunikannya. Selain itu, terdapat sesi diskusi panel yang melibatkan ahli budaya, sejarah, dan seni Melayu. Mereka membahas tantangan dan strategi dalam melestarikan warisan budaya di era modern, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi. Selain kegiatan inti, acara ini juga menampilkan pertunjukan seni tradisional, seperti tarian dan musik Melayu, yang menambah kemeriahan dan kehangatan suasana. Partisipasi aktif masyarakat setempat dalam mendukung acara ini juga menjadi dorongan positif bagi panitia penyelenggara. Penanggung jawab kegiatan, Bapak Aryandi,SE, menyatakan kepuasannya atas antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam acara tersebut. "Ini bukan hanya sebuah kegiatan, tetapi sebuah gerakan untuk menjaga kearifan lokal kita. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. 

Dalam sesi tanya-jawab, salah satu peserta Juli Wahyudi selaku Ketua Geram Lingga mengusulkan agar tanjak dijadikan program kearifan budaya lokal untuk masuk ke sekolah sekolah.

"Acara ditutup dengan penampilan peserta pelatihan yang memamerkan hasil karya tanjak dan destar yang telah mereka buat selama pelatihan. Masing-masing karya menggambarkan keunikan dan kreativitas peserta dalam menerapkan keterampilan yang telah mereka pelajari.Dengan suksesnya acara ini, Geram Kepri Bersatu memberikan kontribusi yang berarti dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Melayu. Semangat untuk terus melestarikan kearifan lokal harus terus ditanamkan, bukan hanya dalam diri peserta, tetapi juga dalam setiap individu yang peduli terhadap keberagaman dan kekayaan budaya bangsa. (@johari)

Siswa SMK Negeri 1 Lingga Sukses Menerapkan Ujian Penilaian Akhir Sekolah (PAS) Menggunakan Teknologi Computer Based Test (CBT Offline/Luring) Tanpa Internet

Views Sabtu, Desember 02, 2023

LINGGA - Siswa SMK Negeri 1 Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, kini tengah menghadapi tantangan baru dalam proses ujian penilaian akhir semester genap tahun ajaran 2022-2023. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, sekolah tersebut telah memutuskan untuk menerapkan ujian menggunakan Teknologi Computer Based Test (CBT) secara offline, atau lebih dikenal sebagai CBT Luring, tanpa memerlukan akses internet.

Kegiatan ujian PAS ini resmi dimulai pada Jumat, 01 Desember 2023, dan berlangsung di SMK Negeri 1 Lingga. Kepala Sekolah, Tarsim Tarigan, S.Pd, menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada sekolahnya guna mendukung implementasi ujian berbasis CBT ini.

Menurut Tarsim Tarigan, S.Pd, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 1 Lingga. "Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam penyelenggaraan pendidikan, dan penggunaan CBT offline merupakan langkah progresif untuk mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan teknologi di masa depan," ungkapnya dalam rilis resmi yang diterima.

Ujian PAS berbasis CBT offline ini melibatkan seluruh siswa terutama kelas XII, yang akan menghadapi berbagai mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Para siswa, sebelum mengikuti ujian, telah diberikan pemahaman dan pelatihan terkait penggunaan sistem CBT offline agar mereka dapat mengikuti ujian dengan baik.

Salah satu keunggulan CBT offline adalah kemampuannya untuk beroperasi tanpa koneksi internet. Hal ini menjadi solusi efektif mengingat beberapa daerah, termasuk di Lingga, masih mengalami kendala akses internet yang tidak merata. Dengan demikian, siswa tetap dapat mengikuti ujian tanpa terkendala oleh keterbatasan infrastruktur internet.

Meskipun ujian PAS berbasis CBT offline diinisiasi dengan niat baik untuk meningkatkan mutu pendidikan, kepala sekolah juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap sekolahnya. "Dukungan penuh dari pemerintah dalam hal perangkat dan infrastruktur sangat diharapkan agar pelaksanaan ujian semakin lancar dan hasilnya dapat memberikan gambaran yang akurat tentang capaian siswa," tambah Tarsim.

Sementara itu, respon dari para siswa terkait penggunaan CBT offline ini cukup positif. Mereka merasa terbantu dengan kemudahan akses dan kelancaran proses ujian. Beberapa di antara mereka menyampaikan bahwa penggunaan teknologi dalam ujian memberikan pengalaman yang lebih modern dan mendukung pemahaman materi secara lebih baik.

Ujian PAS berbasis CBT offline ini diharapkan dapat menjadi pilot project yang sukses, tidak hanya bagi SMK Negeri 1 Lingga tetapi juga untuk sekolah-sekolah lain di Indonesia. Dengan penerapan teknologi dalam ujian, diharapkan kualitas pendidikan dapat terus meningkat, sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks. Kegiatan ujian berbasis CBT offline ini juga sebagai realisasi dari kegiatan In House Training (IHT) para guru yang berlangsung beberapa waktu yang lalu. Klik info berita IHT Guru SMKN 1 Lingga disini.(by;des)

Ormas Geram Lingga Ikut Menghadiri Apacara Hari Jadi Kabupaten Lingga ke 20

Views Rabu, November 22, 2023

LINGGA-Suasana kebahagiaan dan semangat menyelimuti masyarakat Kabupaten Lingga pada perayaan Hari Jadi yang ke-20. Acara yang dihelat di lapangan upacara kantor bupati Lingga ini menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat setempat. Inspektur upacara, Bupati Lingga Muhammad Nizar, serta Komandan upacara, Camat Lingga Malik, menjadi sosok sentral yang memeriahkan acara bersejarah tersebut.

Kemeriahan acara tampak dari berbagai sudut lapangan upacara yang dipenuhi oleh warga Kabupaten Lingga. Mereka hadir dengan penuh semangat, membawa bendera merah putih, dan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing. Keberagaman budaya dan etnis yang dimiliki oleh Kabupaten Lingga tercermin dalam pakaian tradisional yang dikenakan oleh peserta upacara.

Bupati Lingga, Muhammad Nizar, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan Kabupaten Lingga selama dua dekade terakhir. Ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah bersama-sama membangun daerah ini. "Kita patut berbangga karena Kabupaten Lingga telah tumbuh dan berkembang selama 20 tahun terakhir. Ini bukan hanya kisah pemerintah, tetapi juga kisah masyarakat yang turut serta dalam pembangunan," ujar Bupati Nizar.

Acara diawali dengan prosesi pengibaran bendera merah putih yang dikibarkan dengan gagah oleh pasukan pengibar bendera. Suasana haru menyelimuti para hadirin ketika lagu kebangsaan berkumandang dan bendera merah putih berkibar di langit Lingga.

Beberapa kegiatan sebelum upacara dilakukan juga kegiatan tamadun pertunjukan seni dan budaya melayu Lingga, acara tersebut juga diisi dengan pelbagai kegiatan lomba yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Mulai dari lomba paduan suara, tari tradisional, khas daerah Lingga menjadi sajian menarik yang memperkaya acara perayaan.

Puncak acara diramaikan dengan kegiatan pertemuan Bupati Nizar bersama anggota DPRD Lingga di kantor DPRD Lingga dan tokoh masyarakat serta ormas. Salah satunya ucapan selamat hari jadi Kabupaten Lingga dari Ketua Generasi Anak Melayu (Geram) Lingga;

Semoga kemajuan dan keberlanjutan terus menghiasi perjalanan kabupaten lingga menuju masa depan yang yang lebih gemilang. Ucap juli wahyudi.

Acara Hari Jadi Kabupaten Lingga ke-20 sukses menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam kebersamaan dan kegembiraan. Semangat perayaan tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh warga Lingga untuk terus bersatu dan berkontribusi dalam membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera. Perayaan ini menjadi momentum penting untuk merenung sekaligus memandang ke depan, menyongsong masa depan yang lebih cerah bagi Kabupaten Lingga..(jo)

SMPN 1 Singkep Selatan Pulau Lalang, siap menerapkan Strategi Inovatif Ujian sekolah berbasis CBT Offline Tanpa Jaringan Internet

Views Minggu, November 19, 2023

LINGGA - Dalam upaya untuk memajukan sektor pendidikan, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, mengadakan kegiatan optimasi perangkat Chromebook dan pelatihan internal bagi para guru di lingkungan sekolah. Acara ini berlangsung di Ruang Serbaguna SMPN 1 Singkep Selatan pada tanggal 13-15 November 2023. Kepala SMPN 1 Singkep Selatan, Bapak Djunaidy, S.Pd., secara resmi membuka acara tersebut.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen sekolah untuk mengembangkan pendidikan melalui penerapan teknologi. Dengan semangat Kurikulum Pembelajaran Freedom berbasis Computer-Based Test (CBT) offline tanpa koneksi internet, SMPN 1 Singkep Selatan terus berinovasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran serta ujian di sekolah.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Bapak Djunaidy, S.Pd., yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan. Beliau menjelaskan, "Pembelajaran berbasis teknologi adalah masa depan pendidikan kita. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan para guru kami memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menerapkan Kurikulum Pembelajaran Freedom dengan inovasi ujian sekolah berbasis CBT offline, mengingat sekolah kami berada dalam kategori daerah 3T (Tertinggal-Terluar-Terluar)."

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Azrani Ery Saputra, S.Pi, sebagai pembicara dari Komunitas Informal Sekolah Digital Indonesia Terintegrasi (KISDIT), seorang ahli di bidang tersebut. Para guru diundang untuk mendalami penggunaan perangkat Chromebook dan implementasi CBT offline, khususnya dalam ujian berbasis komputer di sekolah mereka. Materi ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang penggunaan teknologi tanpa memerlukan koneksi internet.

"Kami menyadari bahwa akses internet di daerah pedesaan mungkin tidak selalu stabil. Oleh karena itu, kami fokus pada strategi pembelajaran tertentu, terutama ujian yang dapat dilakukan secara offline menggunakan perangkat Chromebook dan perangkat IT lainnya. Hal ini memungkinkan guru dan siswa mengakses materi ujian tanpa tergantung pada koneksi internet," jelas Bapak Tri Sulisto Anugrah, S.Pd.Gr, salah satu guru yang ikut berpartisipasi.

Selain dari presentasi materi, kegiatan ini juga melibatkan sesi praktik langsung. Para guru didorong untuk langsung menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh selama sesi In-House Training. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para guru dapat merasakan sendiri bagaimana menggunakan perangkat Chromebook dan perangkat IT lainnya untuk meningkatkan kualitas ujian di kelas.


"Praktik langsung sangat penting agar para guru merasa percaya diri dan nyaman menggunakan perangkat ini di dalam kelas. Dengan pengalaman langsung, mereka dapat mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama proses pembelajaran," tambah peserta lainnya, Bapak Muhammad Sidik, S.Pd.

Kegiatan optimasi perangkat Chromebook dan pelatihan internal ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Para guru dapat langsung bertanya kepada para pembicara untuk klarifikasi konsep yang mungkin masih membingungkan. Diskusi ini juga berfungsi sebagai forum pertukaran pengalaman di antara para guru dalam implementasi teknologi di pendidikan.



Dengan kesuksesan kegiatan optimasi perangkat Chromebook dan pelatihan internal, SMPN 1 Singkep Selatan menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Semoga upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi guna menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih baik. (@boe)

SMKN 1 Lingga Sukses Melaksanakan Kegiatan In House Training CBT Offline Tanpa Jaringan Internet

Views Minggu, November 12, 2023

LINGGA - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lingga menggelar kegiatan In House Training (IHT) yang bertujuan untuk memperkaya pengetahuan para guru dalam merancang dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar berbasis Computer Base Test (CBT) tanpa ketergantungan pada jaringan internet. Acara yang dilaksanakan pada 17 hingga 19 Rabiul Akhir 1445H atau bertepatan dengan 01-03 November 2023 ini diadakan di Ruang Multimedia SMKN 1 Lingga.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Lingga, Tarsim Tarigan, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan betapa pentingnya pengembangan diri bagi para pendidik, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. "In House Training ini merupakan upaya kami untuk mendukung para guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di era Kurikulum Merdeka Belajar. Dengan fokus pada penerapan Computer Base Test tanpa jaringan internet, kami berharap para guru dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran," ujar Tarsim Tarigan.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah seluruh guru SMKN 1 Lingga, yang antusias mengikuti berbagai sesi pelatihan yang diselenggarakan. Materi yang diberikan meliputi pengenalan konsep CBT offline dan strategi pembuatan ujian berbasis CBT offline tanpa ketergantungan pada jaringan internet, dan teknik penyusunan soal untuk ujian berbasis komputer. Selain itu, para guru juga diajak untuk berlatih langsung menggunakan aplikasi CBT tanpa memerlukan koneksi internet, mengingat di beberapa daerah mungkin masih sulit mendapatkan akses internet yang stabil.

Salah satu guru peserta, Sabarani,S.Pd, menyambut baik kegiatan ini. "Saya merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini. Kurikulum Merdeka Belajar memang menjadi tantangan baru bagi kami sebagai pendidik, tetapi melalui kegiatan ini, kami dapat lebih siap menghadapinya," ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa penerapan CBT tanpa internet merupakan solusi yang praktis, terutama untuk daerah yang masih mengalami kendala dalam hal konektivitas.

Selama tiga hari kegiatan, para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga langsung terlibat dalam berbagai simulasi dan praktek menggunakan perangkat lunak CBT. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan praktis para guru sehingga mereka dapat segera mengimplementasikan pembelajaran berbasis CBT di kelas-kelas mereka.

Acara ditutup dengan sesi refleksi dan penandatanganan sertifikat oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Lingga, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif para guru dalam kegiatan ini. Dengan harapan bahwa kegiatan In House Training ini dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas pendidikan di SMKN 1 Lingga, para guru pun pulang dengan semangat baru untuk menghadapi tantangan pembelajaran di era yang terus berkembang.(aes)

Pahami Dengan Baik !, Inilah Fakta Sebenarnya Tentang Sejarah Panjang Perjanjian Pulau Rempang Batam

Views Kamis, September 14, 2023
Sumber; commons.wikimedia.org

Rencana pengembangan Pulau Rempang memiliki riwayat yang panjang. Beberapa media nasional pernah mengulas artikel yang membahas sejarah masuknya investor ke pulau tersebut sejak tahun 2004. Hingga tahun 2008, tidak ada kelanjutan.

Surat dari DPRD Kota Batam tanggal 17 Mei 2004 membuka kembali catatan masuknya investasi ke kawasan Pulau Rempang. Surat ini diteken oleh Ketua DPRD Batam saat itu, Taba Iskandar, dan berisi rekomendasi dari enam fraksi di DPRD Batam.

Secara garis besar, DPRD Batam saat itu menyetujui langkah Pemko Batam untuk mengembangkan Pulau Rempang menjadi kawasan perdagangan, jasa, industri, dan pariwisata dengan konsep Kawasan Wisata Terpadu Eksekutif atau KWTE.

Pada tanggal 26 Agustus 2004, pengusaha Tommy Winata, pemilik PT Makmur Elok Graha (MEG), menandatangani nota kesepahaman dengan Pemko Batam. Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Ismeth Abdullah, yang saat itu menjabat sebagai penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Riau. Perjanjian tersebut juga mencakup pembuatan studi pengembangan Pulau Rempang.

"Awalnya, kami diajak berbicara pada tahun 2002. Kemudian, pada tahun 2003, kami dipanggil lagi dan ditawari untuk menggarapnya. Kami diminta untuk melakukan publikasi. Setelah satu tahun menyelesaikan studi, kami mempresentasikannya dan pada tahun 2004 nota kesepahaman ditandatangani," kata Tommy, seperti yang dikutip dari artikel Tempo pada tanggal 6 Juli 2007.

Tommy menjelaskan bahwa setelah nota kesepahaman ditandatangani, mereka tidak pernah diminta lagi untuk melanjutkan kerjasama tersebut. Sejak penandatanganan nota kesepahaman, kata Tommy, tidak ada pembicaraan lebih lanjut hingga Batam dijadikan kawasan perdagangan bebas atau free trade zone. "Saya tidak tahu apa yang terjadi dan sudah berlangsung lama, terserah saja (pada Batam) apa yang ingin mereka lakukan. Saya tidak pernah kembali ke sana, tidak ada kegiatan yang dilakukan," ujarnya dalam artikel tersebut.

ARSIP: Surat rekomendasi DPRD Batam, 17 Mei 2004.

Pada awalnya, Pemerintah Kota Batam datang ke Jakarta pada tahun 2001 untuk menawarkan prospek pengembangan di Kawasan Rempang berdasarkan Perda Kota Batam Nomor 17 Tahun 2001 tentang Kepariwisataan Kota Batam.

Kemudian, Pemerintah Kota Batam berusaha untuk mengundang beberapa pengusaha nasional, termasuk Artha Graha Group (induk PT MEG), serta sejumlah investor dari Malaysia dan Singapura untuk berperan aktif dalam pembangunan proyek Kawasan Rempang.

Akhirnya, PT MEG terpilih untuk mengelola dan mengembangkan Kawasan Rempang seluas kurang lebih 17 ribu hektare dan kawasan penyangga yaitu Pulau Setokok (kurang lebih 300 hektare) dan Pulau Galang (kurang lebih 300 hektare).

Berdasarkan butir kesepakatan atau perjanjian pada tahun 2004 tersebut, Pemerintah Kota Batam dan BP Batam bertanggung jawab menyediakan tanah dan menerbitkan semua perizinan yang diperlukan untuk PT MEG.

PT MEG adalah anak perusahaan Grup Artha Graha milik Tommy Winata. Dalam perjanjian pemberian hak guna bangunan di Pulau Rempang antara Pemko Batam, Otorita Batam, dan Makmur Elok Graha, MEG mendapatkan konsesi selama 30 tahun, yang dapat diperpanjang hingga 20 tahun dan 30 tahun, sehingga total potensial hingga 80 tahun. Luas lahan yang dikerjasamakan adalah seluas 16.583 hektare.

Saat itu, Tempo melaporkan bahwa perjanjian tersebut dianggap merugikan negara karena dilakukan tanpa memberikan kompensasi kepada negara.

Dalam perjanjian tersebut, MEG mendapatkan hak eksklusif untuk mengelola dan mengembangkan proyek KWTE. Dalam Perda Kota Batam Nomor 17 tahun 2001 tentang Kepariwisataan Kota Batam yang kemudian diperbarui dengan Perda Nomor 3 tahun 2003, disebutkan bahwa izin usaha dalam KWTE mencakup gelanggang bola ketangkasan dan gelanggang permainan mekanik/elektronik.

Pada tahun 2007, rencana investasi tersebut mengalami kendala karena ada aduan dari masyarakat yang mengklaim bahwa mereka telah merugikan negara sebesar Rp3,6 triliun dalam kerjasama tersebut.

Pada tahun 2008, Tommy Winata pernah diperiksa di Mabes Polri terkait masalah tersebut. Proyek tersebut juga tidak terwujud karena adanya masalah pembebasan lahan.

Sekarang, setelah 19 tahun berlalu, kerjasama pengembangan Pulau Rempang dihidupkan kembali. Pada Juli 2023, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan Xinyi Group, perusahaan asal China. Perjanjian baru ini ditandatangani oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Chengdu, China, dan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo saksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama dalam membangun ekosistem hilirisasi industri kaca dan panel surya di Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Chengdu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Jumat, 28 Juli 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Xinyi akan menginvestasikan USD11,5 miliar atau setara Rp172 triliun. Xinyi akan membangun pabrik kaca dan panel surya. Investasi ini diharapkan akan menciptakan 30.000 lapangan kerja. Proyek ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan September 2023.

Investasi ini merupakan bagian dari pengembangan Pulau Rempang di bawah kepemimpinan MEG. Konsepnya adalah kawasan industri hijau dan dinamai Rempang Eco-City. Pulau Rempang akan menjadi kawasan industri, jasa, dan pariwisata. Proyek ini diharapkan dapat menarik investasi hingga mencapai Rp318 triliun hingga tahun 2080.

Namun, rencana ini menghadapi penolakan dari sebagian masyarakat. Warga Rempang menolak direlokasi dan menolak penggusuran 16 kampung tua. Warga memohon kepada pemerintah agar pembangunan dapat dilakukan tanpa menggusur permukiman warga asli dan 16 kampung tua.

Di Pulau Rempang terdapat 16 kampung adat atau kampung tua yang menjadi tempat tinggal warga asli. Warga asli diyakini telah tinggal di Pulau Rempang setidaknya sejak tahun 1834.

Perkembangan Kawasan Pulau Rempang

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia secara langsung mengunjungi kawasan yang akan menjadi lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi pada hari Minggu siang di Kawasan Rempang, Batam (13/8/2023). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo untuk segera melaksanakan pengembangan Kawasan Rempang setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group terkait pembangunan industri kaca terintegrasi di Rempang pada bulan Juli sebelumnya.

"Bulan lalu di Chengdu, Tiongkok, saya sendiri yang mewakili Pemerintah Indonesia disaksikan oleh Bapak Presiden Jokowi, menandatangani komitmen kerjasama untuk proses investasi di Kawasan Rempang ini. Kita hanya diberikan waktu dua bulan untuk segera melaksanakan implementasi investasinya. Ini bukan hal yang mudah. Tapi investasi adalah instrumen untuk dapat menggenjot lapangan pekerjaan dan perekonomian negara kita," ungkap Bahlil.

Xinyi Group merupakan perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di bidang pembuatan kaca dan panel surya. Perusahaan ini sebelumnya telah memiliki pabrik kaca terintegrasi terbesar di dunia yang berlokasi di Tiongkok, dan Indonesia akan menjadi titik lokasi pabrik terbesar kedua. Total investasi yang akan dialokasikan untuk proyek di Kawasan Rempang ini sekitar USD11,5 Miliar dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 35 ribu orang. 

Selain meninjau kesiapan Kawasan Rempang, Menteri Investasi juga melakukan konsolidasi dengan masyarakat yang akan terdampak di kawasan tersebut untuk memberikan pengertian bahwa proyek pembangunan industri kaca ini harus tetap berjalan, tentunya dengan pemenuhan hak-hak bagi masyarakat terdampak.

"Tadi saya sudah berdiskusi dengan Pak Gubernur Kepulauan Riau, Pak Walikota Batam, Kepala Badan Pengusahaan Batam, aparat setempat, dan juga perwakilan masyarakat, bahwa untuk makam akan kami pagari, namun tempat tinggal masyarakat akan tetap kami relokasi karena wilayah tersebut masuk ke dalam master plan pembangunan industri ini. Lokasi relokasi juga sudah disediakan oleh pihak BP Batam, dan akan kami sediakan sarana dan prasarana yang layak bagi masyarakat seperti jalan menuju ke pantai serta pelabuhan nelayannya juga," ujar Bahlil.

Menteri Bahlil juga menambahkan bahwa setiap masyarakat terdampak akan memperoleh hunian tipe 45 di atas tanah seluas 200 m2. Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah bagi masyarakat di Kawasan Rempang di masa yang akan datang, putra-putri masyarakat terdampak akan diberikan beasiswa sekolah kejuruan yang sesuai. Selain itu, bagi putra-putri yang memiliki potensi lebih, pemerintah akan mendorong perusahaan BP Batam untuk memfasilitasi beasiswa hingga ke luar negeri.

Walikota Batam Muhammad Rudi mengucapkan terima kasih kepada Menteri Bahlil yang telah menyelesaikan persoalan Kawasan Rempang ini dengan memberikan solusi yang baik bagi semua pihak.

"Pak Menteri telah menyampaikan bahwa akan membantu menyelesaikan pada keputusan yang lebih tinggi dari Pak Presiden. Asal Keputusan Presiden ini sudah keluar, maka kami sudah bisa mulai bekerja," jelas Rudi.

Menyerap Aspirasi

Rencana pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian's Economic Growth masih menjadi topik perbincangan hangat di masyarakat Kota Batam.

Pemerintah Pusat memproyeksikan Pulau Rempang sebagai kota baru dengan industri yang berkonsep "Green and Sustainable City."

Menyikapi wacana tersebut, Wali Kota Batam- Kepala BP Batam H Muhammad Rudi menyampaikan rencana strategis pengembangan Pulau Rempang secara langsung kepada perwakilan masyarakat Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate pada tanggal 22 Agustus 2023.

"Hari ini, saya datang dan bertemu dengan perwakilan masyarakat. Alhamdulillah, kegiatan sosialisasi kali ini berjalan lancar. Terkait rencana pengembangan Rempang, saya juga sudah menyampaikan kepada pemerintah pusat agar tetap memperhatikan hak-hak masyarakat," ujar Rudi di hadapan masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Rudi juga menjelaskan rencana relokasi terhadap masyarakat yang akan terdampak oleh pembangunan.

Sesuai arahan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Rudi menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan kavling seluas 500 meter persegi untuk masyarakat yang memiliki rumah di atas Areal Penggunaan Lain (APL) dan bersedia direlokasi ke area yang telah ditentukan. Di kavling tersebut, akan dibangun rumah dengan tipe 45.

Luas kavling tersebut juga akan diperbesar dari luas sebelumnya yang hanya 200 meter persegi.

Tidak hanya itu, masyarakat juga akan diberikan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk tanah dan rumah yang mereka miliki serta dibebaskan dari biaya Uang Wajib Tahunan (UWT/UWTO) selama 30 tahun.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan kepada nelayan dan membangun pelabuhan atau dermaga untuk mempermudah aktivitas masyarakat ke depan.

Rudi meminta agar seluruh masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu negatif terkait rencana pengembangan Pulau Rempang.

Sumber: Alih Bahasa Dari Berita Dengan Judul;  Understand Well !! Here Are the True Facts About the Long History of the Rempang Island Batam Agreement

Waduh, Polda Kepri Periksa Dan Panggil Anggota DPRD Kepri Terkait Kepemilikan Kasus Lahan WIlayah Rempang Galang Batam

Views Rabu, September 13, 2023

Jakarta-Polda Kepulauan Riau (Kepri) buka suara terkait panggilan pemeriksaan terhadap anggota DPRD Dapil Kepri 6 Taba Iskandar, Rabu (13/9).

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri Kombes Nasriadi menjelaskan panggilan klarifikasi tersebut dilakukan pihaknya terkait kepemilikan lahan milik Taba di kawasan Sembulang, Rempang, Batam.

Ia membantah pemeriksaan terhadap Taba disebut sebagai bentuk intimidasi karena yang bersangkutan sempat mengkritisi polemik proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-city.

"Bukan (pembungkaman) kami periksa tentang kepemilikan lahan," ujarnya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com lewat pesan singkat.

"Saudara Taba dipanggil untuk klarifikasi tentang kepemilikan lahan di Rempang, karena tugas Ditkrimsus mendata semua kegiatan usaha baik perusahaan maupun perorangan," imbuhnya.

Nasriadi mengatakan dalam panggilan klarifikasi tersebut, Taba juga telah mengakui memiliki lahan perkebunan seluas 2 hektare di Sembulang, Rempang.

Selain itu, kata dia, Taba juga dengan sadar telah menyerahkan kepemilikan lahan perkebunan miliknya kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mendukung program Rempang Eco-City.

"Saudara Taba Iskandar sudah memenuhi panggilan Ditkrimsus pada hari ini tanggal 13 September dan sudah diambil keterangannya dan mengakui memiliki tanah di Sembulang dan dengan kesadaran menyerahkan Tanah tersebut ke BP Batam," tuturnya.

Sebelumnya Taba mengaku mempunyai lahan sekitar 18 ribu meter di Sembulang yang dibeli dari kepala desa di sana yang saat ini sudah meninggal.

Setelah 20 tahun tak digarap, dia pun memutuskan untuk berkebun di lahan tersebut. Dia mengaku menanami pohon durian. Dia pun menegaskan bahwa dirinya menanam bukan di kawasan hutan.

"Itu di kampung Sembulang ya, bukan di hutan, di kampung Sembulang di pinggir jalan. Kenapa saya perlu melakukan ini agar jangan sampai ada yang menggulai itu, menggoreng isu itu," ujarnya. CNNIndonesia.com telah memperoleh izin dari Taba untuk mengutip.

Taba mengklaim tidak masalah jika tanahnya harus digusur asalkan sesuai aturan berlaku. Namun, dia tak sepakat jika warga yang sudah tinggal di Rempang sebelum Indonesia merdeka harus digusur.

"Nah, yang masalah sekarang itu apa? Itu kan, penduduk tempatan orang yang berlahir, lahir dan beranak pinak di sana, sebelum ada BP Batam dia sudah di kampung itu, maka konsep relokasi dan memindahkan orang itu kan menjadi tidak tepat," jelas dia.

Konflik ini bermula dari rencana relokasi warga di Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru dalam mengembangkan investasi di Pulau Rempang menjadi kawasan industri, perdagangan dan wisata yang terintegrasi.

Proyek yang dikerjakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) ditargetkan bisa menarik investasi besar yang akan menggunakan lahan seluas seluas 7.572 hektare atau sekitar 45,89 persen dari total luas Pulau Rempang 16.500 hektare.

Warga yang mendiami di Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru tersebut harus direlokasi ke lahan yang sudah disiapkan. Jumlah warga diperkirakan mencapai 10 ribu jiwa.

Bentrok pun pecah antara aparat dengan warga pada 7 September lalu. Aparat gabungan memasuki wilayah perkampungan warga. Sementara warga memilih bertahan dan menolak pemasangan patok lahan sebagai langkah untuk merelokasi.

Tak berhenti di sana, kerusuhan kembali terjadi pada 11 September saat ribuan warga menggeruduk kantor BP Batam, Kota Batam untuk menolak rencana relokasi dan meminta tujuh massa aksi warga dibebaskan.

Sumber;cnnindonesia - antaranews (kepri)