Geram Kepri Bersatu Provinsi Kepulauan Riau, Sukses Mengadakan Kegiatan Seminar Bengkel Destar Tanjak dan Tengkolok di Tanjung Pinang

Views Minggu, Desember 24, 2023
Tanjung Pinang - Dalam upaya melestarikan kebudayaan Melayu, Generasi Anak Melayu (Geram) Kepri Bersatu, Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara pelatihan pembuatan tanjak dengan tema "Seminar Bengkel Destar Tanjak dan Tengkolok." Acara tersebut berlangsung di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjung Pinang pada 9-10 Jumadhil Akhir 1445 H atau 22-23 Desember 2023 M.Acara yang dihadiri oleh puluhan peserta ini bertujuan untuk memperkenalkan, memahami, dan melestarikan seni tradisional Melayu, khususnya dalam pembuatan tanjak, destar, dan tengkolok. Tidak hanya sebagai bentuk warisan budaya, tetapi juga sebagai upaya untuk mendorong generasi muda untuk tetap mencintai dan mempertahankan kearifan lokal.

Narasumber dalam acara ini adalah Tuan Guru DR. Johan Iskandar, dari negeri Jiran Malaysia. Dalam penjelasannya, Tuan Guru Johan Iskandar menyatakan, "Semangat melestarikan kebudayaan harus tumbuh dan ditanamkan sejak dini. Tanjak, destar, dan tengkolok bukan hanya sekadar aksesori, tetapi merupakan identitas yang harus dijaga dengan baik."Peserta pelatihan tidak hanya diberikan teori, tetapi juga praktek langsung dalam pembuatan tanjak dan destar. Bengkel ini melibatkan para pengrajin lokal yang sudah mahir dalam seni tradisional tersebut. Mereka berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta, memberikan pandangan mendalam tentang sejarah, makna, dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap detail pembuatan tanjak dan destar."Saya senang melihat antusiasme peserta, terutama generasi muda, dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka adalah pewaris budaya yang harus terus dibimbing dan didukung," tambah Tokoh muda sekaligus Dewan Pembina Utama Geram Kepri Bersatu Provinsi Kepulauan Riau, Tedi Jun Askara,SE,MM.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran tanjak dan destar klasik, yang memperlihatkan keindahan dan keunikannya. Selain itu, terdapat sesi diskusi panel yang melibatkan ahli budaya, sejarah, dan seni Melayu. Mereka membahas tantangan dan strategi dalam melestarikan warisan budaya di era modern, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi. Selain kegiatan inti, acara ini juga menampilkan pertunjukan seni tradisional, seperti tarian dan musik Melayu, yang menambah kemeriahan dan kehangatan suasana. Partisipasi aktif masyarakat setempat dalam mendukung acara ini juga menjadi dorongan positif bagi panitia penyelenggara. Penanggung jawab kegiatan, Bapak Aryandi,SE, menyatakan kepuasannya atas antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam acara tersebut. "Ini bukan hanya sebuah kegiatan, tetapi sebuah gerakan untuk menjaga kearifan lokal kita. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. 

Dalam sesi tanya-jawab, salah satu peserta Juli Wahyudi selaku Ketua Geram Lingga mengusulkan agar tanjak dijadikan program kearifan budaya lokal untuk masuk ke sekolah sekolah.

"Acara ditutup dengan penampilan peserta pelatihan yang memamerkan hasil karya tanjak dan destar yang telah mereka buat selama pelatihan. Masing-masing karya menggambarkan keunikan dan kreativitas peserta dalam menerapkan keterampilan yang telah mereka pelajari.Dengan suksesnya acara ini, Geram Kepri Bersatu memberikan kontribusi yang berarti dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Melayu. Semangat untuk terus melestarikan kearifan lokal harus terus ditanamkan, bukan hanya dalam diri peserta, tetapi juga dalam setiap individu yang peduli terhadap keberagaman dan kekayaan budaya bangsa. (@johari)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »