LINGGA - Siswa SMK Negeri 1 Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, kini tengah menghadapi tantangan baru dalam proses ujian penilaian akhir semester genap tahun ajaran 2022-2023. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, sekolah tersebut telah memutuskan untuk menerapkan ujian menggunakan Teknologi Computer Based Test (CBT) secara offline, atau lebih dikenal sebagai CBT Luring, tanpa memerlukan akses internet.
Kegiatan ujian PAS ini resmi dimulai pada Jumat, 01 Desember 2023, dan berlangsung di SMK Negeri 1 Lingga. Kepala Sekolah, Tarsim Tarigan, S.Pd, menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada sekolahnya guna mendukung implementasi ujian berbasis CBT ini.
Menurut Tarsim Tarigan, S.Pd, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 1 Lingga. "Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam penyelenggaraan pendidikan, dan penggunaan CBT offline merupakan langkah progresif untuk mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan teknologi di masa depan," ungkapnya dalam rilis resmi yang diterima.
Ujian PAS berbasis CBT offline ini melibatkan seluruh siswa terutama kelas XII, yang akan menghadapi berbagai mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Para siswa, sebelum mengikuti ujian, telah diberikan pemahaman dan pelatihan terkait penggunaan sistem CBT offline agar mereka dapat mengikuti ujian dengan baik.
Salah satu keunggulan CBT offline adalah kemampuannya untuk beroperasi tanpa koneksi internet. Hal ini menjadi solusi efektif mengingat beberapa daerah, termasuk di Lingga, masih mengalami kendala akses internet yang tidak merata. Dengan demikian, siswa tetap dapat mengikuti ujian tanpa terkendala oleh keterbatasan infrastruktur internet.
Meskipun ujian PAS berbasis CBT offline diinisiasi dengan niat baik untuk meningkatkan mutu pendidikan, kepala sekolah juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap sekolahnya. "Dukungan penuh dari pemerintah dalam hal perangkat dan infrastruktur sangat diharapkan agar pelaksanaan ujian semakin lancar dan hasilnya dapat memberikan gambaran yang akurat tentang capaian siswa," tambah Tarsim.
Sementara itu, respon dari para siswa terkait penggunaan CBT offline ini cukup positif. Mereka merasa terbantu dengan kemudahan akses dan kelancaran proses ujian. Beberapa di antara mereka menyampaikan bahwa penggunaan teknologi dalam ujian memberikan pengalaman yang lebih modern dan mendukung pemahaman materi secara lebih baik.
Ujian PAS berbasis CBT offline ini diharapkan dapat menjadi pilot project yang sukses, tidak hanya bagi SMK Negeri 1 Lingga tetapi juga untuk sekolah-sekolah lain di Indonesia. Dengan penerapan teknologi dalam ujian, diharapkan kualitas pendidikan dapat terus meningkat, sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks. Kegiatan ujian berbasis CBT offline ini juga sebagai realisasi dari kegiatan In House Training (IHT) para guru yang berlangsung beberapa waktu yang lalu. Klik info berita IHT Guru SMKN 1 Lingga disini.(by;des)