Komitmen Menuju Kemajuan, Desa Tinjul Sukses Melaksanakan Kegiatan Pelatihan Penguatan Manajemen Pengelolaan BUMDESA

Views Jumat, Oktober 18, 2024

Lingga—Desa Tinjul Pada Kamis 17 Oktober 2024 M, bertepatan dengan 14 Rabiul Akhir 1446 H, Desa Tinjul melakukan kegiatan penting yang bertajuk "Pelatihan Penguatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) Tinjul." Kegiatan ini dilaksanakan di gedung serbaguna Desa Tinjul, dan dihadiri oleh jajaran penting dari BUMDESA Tinjul, termasuk Direktur, Sekretaris, dan Bendahara. Pelatihan tersebut dipandu oleh dua pemateri berpengalaman yang telah lama berkecimpung dalam pembangunan desa, yaitu Bapak Azrani Ery Saputra, S.Pi, Paralegal dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Satu Hati Indonesia Kabupaten Lingga, dan Bapak Ahmad Syaukani, Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Lingga.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Tinjul, Bapak Amren. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penguatan manajemen dalam pengelolaan BUMDESA sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan ekonomi desa. BUMDESA merupakan salah satu instrumen strategis yang dapat digunakan untuk memajukan perekonomian desa melalui pengelolaan usaha yang terorganisir dengan baik. "Penguatan manajemen ini adalah langkah awal kita untuk memastikan bahwa usaha yang dikelola oleh BUMDESA dapat berjalan dengan profesional dan berkelanjutan. Kita harus memastikan bahwa BUMDESA tidak hanya menjadi alat ekonomi, tetapi juga menjadi simbol kemandirian desa," ujar Bapak Amren.

Kehadiran para pemateri yang berpengalaman di bidangnya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengelolaan dan tata kelola BUMDESA yang baik. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus BUMDESA dalam menyusun perencanaan bisnis yang tepat, melaksanakan manajemen keuangan yang akuntabel, serta melakukan evaluasi terhadap usaha yang telah berjalan.

Materi Pelatihan: Strategi dan Praktik Pengelolaan BUMDESA

Bapak Ahmad Syaukani sebagai pemateri pertama, memberikan materi seputar strategi pengembangan usaha dan manajemen keuangan yang efektif untuk BUMDESA. Beliau menekankan pentingnya penyusunan rencana bisnis (business plan) yang matang sebagai panduan bagi BUMDESA dalam menjalankan usahanya. "Rencana bisnis yang jelas akan membantu BUMDESA dalam mengidentifikasi potensi pasar, merancang produk atau jasa yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta menentukan arah kebijakan usaha yang akan diambil," jelas Syaukani.

Sesi dilanjutkan oleh Bapak Azrani Ery Saputra, S.Pi, yang membahas aspek hukum dalam pengelolaan BUMDESA. Beliau menjelaskan bahwa BUMDESA bukan sekadar unit usaha biasa, tetapi merupakan badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah desa dengan regulasi dan undang-undang yang mengatur secara ketat. "Setiap langkah yang diambil dalam pengelolaan BUMDESA harus didasarkan pada aturan hukum yang jelas. Salah kelola atau tidak mematuhi regulasi dapat berakibat fatal bagi kelangsungan usaha dan tentunya bagi masyarakat desa yang menjadi pemangku kepentingan utama," ungkap Azrani.

Beliau juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan BUMDESA. Dalam paparannya, Azrani mengingatkan bahwa setiap dana yang masuk dan keluar harus dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana yang dapat merugikan desa. Selain itu, beliau juga memberikan pemahaman terkait perlunya menjaga hubungan baik dengan pemerintah desa dan masyarakat sebagai pemilik modal utama dari BUMDESA.

Lebih lanjut, beliau juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana BUMDESA di desa lain telah berhasil mengelola usaha dengan prinsip-prinsip manajemen modern. Salah satunya adalah pentingnya diversifikasi usaha agar BUMDESA tidak hanya bergantung pada satu sektor usaha saja. Dengan diversifikasi, BUMDESA dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kerugian apabila usaha utama mengalami kendala. "Keberhasilan BUMDESA sangat dipengaruhi oleh seberapa baik pengurusnya dalam merencanakan dan mengeksekusi strategi usaha yang telah dirancang. Tidak hanya berfokus pada usaha jangka pendek, tetapi juga memikirkan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang," tambahnya.

Diskusi Interaktif dan Pendampingan Teknis

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga diisi dengan sesi diskusi interaktif yang melibatkan seluruh peserta. Para peserta, termasuk Direktur, Sekretaris, dan Bendahara BUMDESA, aktif bertanya mengenai berbagai kendala yang mereka hadapi dalam pengelolaan usaha BUMDESA selama ini. Salah satu topik yang banyak dibahas adalah mengenai cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung usaha yang dijalankan oleh BUMDESA.

Selain diskusi, kedua pemateri juga memberikan pendampingan teknis secara langsung terkait pembuatan laporan keuangan, penyusunan anggaran, serta evaluasi usaha yang sudah berjalan. Para pengurus BUMDESA Tinjul diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi penyusunan laporan keuangan dengan bimbingan dari para pemateri. Simulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip yang telah diajarkan dalam pelatihan ini.

Pentingnya Peningkatan Kapasitas Pengurus BUMDESA

Pada akhir pelatihan, baik Bapak Azrani Ery Saputra maupun Bapak Ahmad Syaukani sepakat bahwa kunci keberhasilan BUMDESA terletak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mengelola usaha tersebut. Pelatihan-pelatihan seperti ini sangat penting untuk terus dilakukan agar pengurus BUMDESA mampu beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru yang muncul seiring dengan perkembangan zaman.

BUMDESA, sebagai salah satu motor penggerak ekonomi desa, harus mampu bersaing dan berkembang dalam iklim usaha yang semakin kompetitif. Untuk itu, diperlukan pengurus yang tidak hanya memiliki komitmen yang tinggi, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. "Kita berharap, setelah pelatihan ini, BUMDESA Tinjul bisa semakin profesional dan mandiri dalam mengelola usahanya, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Tinjul," ujar Syaukani dalam penutupannya.

Pelatihan ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa penguatan manajemen dan peningkatan keterampilan pengurus BUMDESA adalah langkah penting dalam memastikan keberhasilan jangka panjang dari BUMDESA Tinjul. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Desa Tinjul untuk terus maju dan berkembang melalui pengelolaan usaha yang baik dan terstruktur.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para pengurus BUMDESA Tinjul dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan usaha yang dikelola, serta berkontribusi secara maksimal dalam meningkatkan perekonomian desa. (@jo).

Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »